Kamis, 20 Desember 2018

Kapan berhijab?

"Hijabmu adalah harga matimu - muslimah yang sudah baligh".


Aku sendiri sudah di'paksa' berhijab sejak aku masuk Taman Kanak-Kanak. Ada sebuah momen yang paling kuingat kala itu. Tapi sepertinya aku sudah SD.

Aku menemani mama ke sebuah bank, dan pada saat nomor antrian mama terpanggil, aku yang disuruh mama maju ke teller.

Saat itu, teller yang juga berhijab bertanya padaku, "Pakai jilbab disuruh mama atau kemauan sendiri?"

"Ha?"

"Iya, kamu pakai jilbab karena disuruh mama atau memang kamu pengen pakai?"

dengan sangat jujur -dan malas- aku menjawab: "Disuruh mama".

"Wah berarti mama-nya sayang sama kamu".

Aku tertegun... dan sejak saat itulah aku bertekad, pokoknya aku ngga boleh lepas jilbab!

Tapi... sayangnya, saat aku memasuki masa puber, aku mulai centil. Jilbab jadi semacam gorden saja, buka-tutup. Pakai cuma kalau ke sekolah saja.

Sampai akhirnya, saat aku mau masuk SMA -SMF ding- mama bertanya padaku, "Kamu mau pakai kerudung ngga?"

"Ha? Ya pake lah"

"Kalau pake, pake. Kalau nggak, nggak. Sekarang kamu udah SMA, udah bisa nentuin sendiri. Dulu mama suruh kamu pakai jilbab, karena dosa kamu masih tanggung jawab Mama. Sekarang kamu juga udah baligh, dosamu udah kamu yang nanggung," ujar mama... yang kembali membuatku tertegun + tertohok. Aku sampai merenung, menimbang...

Pada akhirnya aku memutuskan tetap berhijab, dengan kemantapan hati untuk tidak lagi jilbab gorden... Alhamdulillah... jazzakillahu khoiro Ma...

Begitulah... ceritanya 😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar