Kamis, 20 Desember 2018

#2019dilaranghamil Karena Keguguran Berulang (Blighted Ovum)

Tahun 2018 ini tahun yang berat bagi Indonesia...Bencana datang silih berganti bertubi-tubi...Begitupula dengan tahun 2018 kami... cukup berat...
Khususnya untukku, karena harus mengalami keguguran berulang kali.. "kalau orang-orang menanti testpack bergaris dua, aku malah udah bosan rasanya..." haha batinku sarkas.

Tahun depan, jangan ada yang tanya "udah isi belum?" yah... hehe

Soalnya tahun ini, Sarah udah isi 4x sebenernya, qodarullah semuanya keguguran.....

Dokternya sampai memberi ultimatum ke Sarah untuk jangan hamil tahun depan, karena harus terapi penguatan rahim + menyelidiki adakah something apa gitu... Karena bisa membahayakan Sarah juga kalau terus-terusan keguguran... (ke-optimis-an harus sejajar juga dengan rasionalitas๐Ÿ˜”).

Sebenarnya aku ganti dokter, karena tiga kali ngalamin keguguran dan dokter yang sebelumnya masih bilang, "Nggak papa, cuma kelainan kromosom aja kok. Perbaiki gizi dan pola hidup ya". Padahal Aku udah curiga... tapi dokternya ngga ngasih rekomendasi untuk cek lab.

Keguguran pertama dan kedua aku masih nurut... tapi setelah keguguran ketiga dan ia hanya berkata, "Masih terlalu kecil usianya, kalau ada masalah biasanya justru terdeteksi setelah trimester kedua". Aku memutuskan untuk mencari dokter lain.

Akhirnya aku terpaksa dengan dokter laki-laki supaya lebih rasional dan menggunakan logika๐Ÿ˜… barulah kudapatkan rekomendasi untuk cek lab.

"Ibu subur banget kok... insya Allah peluangnya besar, tapi harus periksa lab yah kemungkinan ada sesuatu..." ujar sang dokter heran. Hasil USG menunjukkan semuanya -seharusnya- baik baik saja. Sel telur yang besar-besar dan cepat matang. Rahim yang bersih. Pun siklus haid si ibu selalu teratur (yang menandakan bahwa hormonnya stabil). Si ibu gampang bener kebobolan, pasti dokternya berpikir seperti itu๐Ÿ˜†

Ada beberapa kemungkinan menurut obgyn-ku... bisa jadi sedang terinfeksi virus TORCH... atau bisa jadi tubuhku memiliki sindrom ACA... bisa juga memang ada kelainan genetik karena buruknya kualitas sperma/sel telur (sehingga janin tak berkembang)... dan kemungkinan-kemungkinan lainnya... Wallahu a'lam...

Padahal... aku sangat menjaga makanan, menjaga pola hidup. Pun aku ngga pernah piara hewan... di keluargaku juga ngga ada yang mengidap antiphospolipid syndrom. Qodarullah... Kalau Allah berkehendak kita bisa apa?

Tahun 2018 ini siklusnya:
Bulan Januari pertama kalinya tespek positif -- dan pertama kalinya keguguran. Sekitar usia 10 minggu abortus spontan, kemudian bedrest 1 bulan pemulihan pasca keguguran.

Januari 2018, literally sangat sangat excited mengetahui aku hamil saat itu.
Ini sekitar usia 8-9 minggu, aku norak melihat perutku membuncit padat.
Kukira segalanya akan berjalan mulus...

Kala itu aku belum sempat check up. Yang kuingat, aku dan masse berencana check up hari Sabtu... tapi... Shubuhnya aku mengalami perdarahan. Diagnosa awal kandunganku lemah, jadi aku diminta bedrest total jika hamil lagi. (Foto di atas kuambil di dalam toilet kantor. Ya, saat itu aku masih bekerja. Jadi asumsiku aku kelelahan karena bekerja).




๐Ÿ€๐Ÿ€๐Ÿ€

Akhirnya aku memutuskan untuk off dari dunia kerja. Mungkin teguran Allah karena sebenarnya dari awal masse melarang aku kerja... tapi aku yang maksa.

Setelah 1x siklus menstruasi... eh bulan April langsung positif lagi. Sayangnya... di usia 9 menuju 10 minggu lagi-lagi abortus spontan. (Padahal aku sudah bedrest total...).

Mei 2018, 3 hari sebelum perdarahan (lagi) aku check up tapi hasilnya begini.
Dokter mengatakan sepertinya blighted ovum (kehamilan kosong) dan menyuruhku mengambil tindakan kuret.
Aku tidak mau dan meminta evaluasi sampai 2 minggu. Kalau memang setelah 2 minggu janinnya masih belum berkembang... terpaksa aku kuret. Lagipula, tanpa kuret pun kalau memang 'janin tak berkembang' tubuh sudah punya mekanisme nya sendiri untuk meluruhkan secara alami (berhubung aku basic-nya medis jadi faham juga hal seperti ini). Akhirnya memang luruh sendiri...☺

Masih belum nyerah, setelah bedrest lagi 1 bulan pemulihan pasca keguguran dan setelah 1x siklus menstruasi, bulan depannya (bulan Juli) lagi-lagi ga haid dan positif lagi! haha...

Tapi kali ketiga ini aku lebih pasrah, ngga mau check up sebelum usia 12 minggu. Berharap kali itu akan baik-baik saja...


Juli 2018, aku bahagia sekaligus pasrah mendapati aku hamil lagi. Rasa trauma masih membayangi...
Akhirnya kubeli buku ini, karya Bu Yessie @bidankita (bidan paling hitzzz di dunia Instagram).
FYI, bukunya bagus banget! recommended!!
Dari buku ini aku belajar tekhnik gentle-birth supaya bisa melahirkan normal dengan rasa nyaman, aman, damai, sentosa dan minim trauma.
Sayangnya malah kupraktekkan untuk keguguran berikutnya...

Ternyata tidak... di usia 9 minggu lagi-lagi terjadi... abortus spontan lagi.

Kali ketiga... belum sempat USG... tadinya mau USG kalau sudah 12 minggu/masuk Trimester kedua
(karena aku mencoba positive thinking akan baik-baik saja)

Harus bedrest lagi 1 bulan pemulihan pasca keguguran. Qodarullah juga harus LDM sama suami, jadi ngga bakal kebobolan lagi... haha



๐Ÿ€๐Ÿ€๐Ÿ€


Setelah 3x siklus menstruasi, mencoba ikhtiar kembali... Akhir november ketahuan hamil lagi... Udah excited banget dan bener-bener dikawal ketat.

November 2018, omg hamil lagi! Ini usianya baru 5 minggu. Janin-nya belum ada, baru kantung janin saja.
Aku sungguh sangat berharap yang kali keempat ini qodar-Nya tiba...

Tapi... ternyata Allah masih belum berkehendak...๐Ÿ˜ข baru saja 17 Desember 2018 lalu aku mengalami keguguran lagi di usia yang sama, 9 minggu. Sampai tulisan ini diunggah aku masih mengalami perdarahan... dan harus bedrest lagi satu bulan ke depan...

Jangan tanya rasanya yah... Persis kek lahiran... kontraksi hebat selama 6 jam hingga 'melahirkan'... Bedanya yang keluar bukan bayi tapi gumpalan daging seperti hati ayam...

Yah setidaknya udah gladi resik rasanya lahiran lah, jadi ngga bakal kaget lagi nanti kalau lahiran beneran haha. (bahkan tekhnik gentle-birth yang aku pelajari malah buat gentle-abortus :") karena aku ngga mau dikuret huhu Alhamdulillah selalu luruh dengan bersih. Cuma yang terakhir ini masih belum ketahuan, karena masih perdarahan...

Jadi... tahun depan dipastikan Sarah belum boleh hamil. Yah... semoga tahun depan terapinya lancar... berharap juga ada keajaiban dari qodar-Nya... Aamiin YRA

Please ngga usah kasih saran atau kritik apapun... aku publish ini supaya ngga terus ditanya-tanya :"" cukup doakan yang terbaik... dan semoga jangan ada yang mengalami seperti diriku...


Hasil USG terakhir, 10 Desember 2018. H-2 memasuki usia 8 minggu

Aku selalu ngalamin flek coklat begitu memasuki usia kehamilan 8 minggu. Padahal bedrest total, makanan dijaga, pikirannya juga dibikin happy terus. Vitamin jalan terus... bahkan pada kehamilan keempat dosis penguat nya dinaikkan jadi yang paling tinggi (aku pakai cygest coba...). Termasuk minum tablet pengencer darah 2x sehari...
Aku ngga tahu kenapa? Itu sebabnya baru mau kuselidiki. Mohon doanya~☺
momen tergreget 2018: pertama kalinya dilarikan ke UGD karena perdarahan.
Kemudian kapok karena takut diinfus ๐Ÿ˜‚ #fobiajarumsuntikgariskeras
(((makanya keguguran berikut-berikutnya ngga pernah mau dibawa ke RS)))
(Ke RS nya pas udah selesai perdarahan๐Ÿ˜…)

2 komentar:

  1. Semangaat sarah, bismillah untuk kedepannya smoga diberi kepercayaan oleh Allah swt. Ibu dan bayinya kuaaat dan sehat selalu. Aamiin ya Allah

    BalasHapus